Rabu, 12 Mei 2010

Kuman Tidak Mampu Melawan Madu

Ini merupakan judul sebuah artikel yang dimuat majalah Dis Lancet Infect edisi Februari 2003 yang ditulis oleh seorang Dr. Dixon, ia mengatakan, madu sangat kuat menguasai kuman. Sehingga tidak ada satu kuman pun yang sanggup berhadapan dengan madu.
Dr Dixon, merupakan seorang dari sekian banyak para ilmuwan yang diberi anugerah oleh Allah dapat mengkaji manfaat maju. Padahal, khasiat madu sudah diungkapkan oleh Sang Khalik melalui kitabnya: “Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya. Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya, pada yang demikian itu, benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkannya.” (An-Nahl 69-69)
Yang menarik, penderita kencing manis, yang oleh para dokter diminta untuk tidak mengkonsumsi makanan atau minuman yang manis, termasuk madu. Karena, dianggap bisa menaikkan kadar gula dalam tubuh. Ternyata, menurut penelitian, anjuran itu tidak berlaku.
Madu, justru mampu menurunkan kadar gula di dalam darah orang yang terkena sakit gula. Beberapa penemuan membuktikan bahwa di dalam madu terdapat unsur oksidasi yang menjadi pengurai gula di dalam darah lebih mudah, yang tidak membuat kadar gula semakin bertambah tinggi. Madu yang kaya dengan vitamin B1, B5 dan G, justru sangat diperlukan bagi penderita kencing manis. Karena, madu mengandung sekitar 100 unsur berbeda yang dianggap sangat urgen bagi tubuh manusia, khususnya bagi penderita diabtesi tersebut.
Seorang filsuf dan penulis Yunani, Athenaeus, menyatakan bahwa siapa saja yang rajin mengonsumsi madu setiap hari akan bebas dari penyakit selama hidupnya. Dia tidak mengada-ada karena di dalam madu memang termuat rupa-rupa nutrisi yang unik dan potensial untuk memelihara kesehatan dan kecantikan. Madu memiliki kekuatan menyembuhkan yang hebat. Berbagai nutrisi yang dikandungnya telah lama dimanfaatkan untuk mengatasi luka bakar, menambah stamina, menaikkan gairah seksual, bahkan dapat mencegah kanker. Cairan berwarna keemasan ini pun merupakan perawat keindahan kulit yang bermutu.
Seorang ilmuwan dari Universitas Illinois di Urbana, Amerika Serikat, menulis dalam Journal of Apicultural Research bahwa khasiat masing-masing madu bisa saja berbeda, namun semua jenis madu pasti mengandung antioksidan, seperti vitamin E dan vitamin C, yang sama kadarnya. Antioksidan tersebut diyakini mampu mencegah terjadinya kanker, penyakit jantung, dan penyakit lainnya.
Secara lebih rinci Prof. DR. H. Muhilal, pakar gizi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi Bogor, menguraikan tentang kandungan gizi madu. Asam amino, karbohidrat, protein, beberapa jenis vitamin serta mineral adalah zat gizi dalam madu yang mudah diserap sel-sel tubuh.
Asam amino bebas dalam madu mampu membantu penyembuhan penyakit, juga sebagai bahan pembentukan neurotransmitter atau senyawa yang berperan dalam mengoptimalkan fungsi otak. Madu juga mengandung zat antibiotik yang berguna untuk mengalahkan kuman patogen penyebab penyakit infeksi.
Karbohidrat madu termasuk tipe sederhana. Rata-rata komposisinya adalah 17,1 persen air; 82,4 persen karbohidrat total; 0,5 persen protein, asam amino, vitamin, dan mineral. Karbohidrat tersebut utamanya terdiri dari 38,5 persen fruktosa dan 31 persen glukosa. Sisanya, 12,9 persen karbohidrat yang terbuat dari maltose, sukrosa, dan gula lain. Sebagai karbohidrat, satu sendok makan madu dapat memasok energi sebanyak 64 kalori.
Berkat kekayaan zat gizinya, tak heran jika madu sejak zaman baheula digunakan sebagai obat. Bangsa Mesir kuno misalnya sudah memanfaatkan madu untuk mengobati luka bakar dan luka akibat benda tajam. Dalam penelitian ribuan tahun kemudian ditemukan sifat antiseptik ringan dan antimikrobial dari madu. Karena dapat menghambat pertumbuhan bakteri itulah, madu mampu mempercepat penyembuhan luka.
“Sifat antibakteri dari madu membantu mengatasi infeksi pada perlukaan dan aksi antiinflamasinya dapat mengurangi nyeri serta meningkatkan sirkulasi yang berpengaruh pada proses penyembuhan,” kata Dr. Peter
Molan dari University of Waikato, New Zealand, melalui situs kesehatan. Madu juga merangsang tumbuhnya jaringan baru, sehingga selain mempercepat penyembuhan juga mengurangi timbulnya parut atau bekas luka pada kulit.
Sebuah studi terbaru menemukan kandungan antioksidan di dalam cairan mujarab tersebut. Itu artinya madu ampuh untuk menangkal radikal bebas. Kita tahu bahwa radikal bebas menjadi penyebab terjadinya berbagai penyakit yang sulit dikontrol, salah satunya kanker.
Temuan tersebut mendorong para peneliti untuk mencari tahu lebih jauh tentang zat-zat antikanker yang dikandung madu. Diharapkan berbagai penelitian terkini akan semakin mengukuhkan khasiat madu yang sangat potensial untuk menghentikan penyebaran penyakit ganas.
Reputasi madu untuk mengatasi gangguan pernapasan masih tetap diakui. Terutama untuk mengusir dahak atau cairan yang menyumbat saluran pernapasan. Masyarakat Yunani dan Romawi percaya khasiat madu sebagai dekongestan (pelega hidung saat pilek).
Madu juga memiliki sifat sedatif (penenang) yang ringan. Maka itu masyarakat tradisional sering membubuhkan madu pada segelas susu untuk diminum sebelum tidur. Minuman ini membuat mereka rileks dan bisa segera tidur nyenyak.
Hampir semua makanan manis akan merangsang otak untuk memproduksi endorfin atau pembunuh nyeri alami di dalam tubuh. Tak terkecuali rasa manis alami yang dihasilkan madu. Berkaitan dengan kadar fruktosanya yang tinggi, membuat madu mempunyai efek laksatif atau pencahar yang ringan.
Efek lain dari madu yang dipercaya sejak lama, yakni sebagai aprodisiak atau pembangkit gairah seksual. Istilah honeymoon (bulan madu) berasal dari tradisi kuno masyarakat Eropa Utara, ketika pasangan pengantin baru diharuskan mengonsumsi madu dan mead (minuman sejenis wine yang dibuat dari fermentasi madu) yang diyakini bersifat aprodisiak tadi.
Madu juga memiliki aktivitas sebagai disinfektan ringan, sehingga mampu menyembuhkan radang tenggorokan. Cairan manis ini juga bisa meningkatkan produksi saliva atau cairan ludah yang dapat membantu mengatasi tenggorokan yang kering atau teriritasi.
Para penyanyi opera pun gemar memanfaatkan madu untuk memelihara kondisi tenggorokan mereka, supaya tetap bisa melantunkan lagu-lagu merdu. Segelas air hangat dicampur lemon dan madu merupakan ramuan tradisional yang biasa digunakan untuk mengikis radang tenggorokan.
Jika Anda ingin awet muda, tetap segar dan bugar walau sudah berusia tua, selalu makan madu secara rutin. Demikian pesan pionir ilmu kedokteran modern sekaligus filsuf Islam, Dr. Ibnu Sina.
Kaum perempuan di Mesir, Yunani, dan Rusia memang sudah memanfaatkan
madu sejak lama untuk memelihara kecantikan kulit muka agar tetap cantik dan bersih. Juga untuk menghilangkan noda dan bintik-bintik hitam (hiperpigmentasi), serta mencegah keriput. Ramuan berupa 100 gram madu dicampur 25 ml alkohol dan 25 ml air bersih bisa dicoba untuk merawat keindahan kulit Anda.
Rasa madu sangat dipengaruhi oleh jenis bunga yang dikunjungi lebah untuk diambil nektarnya (bahan pembuat madu). Saat ini bisa dijumpai berbagai madu, seperti madu randu, madu klengkeng, madu asam, madu mangga, madu apel, madu ceri, madu jeruk, madu peer, dan banyak lagi.
Apabila bunga yang dihinggapi lebah memiliki zat-zat racun, kemungkinan besar madunya pun beracun. Lebah yang mengambil nektar dari bunga pohon rhododendron misalnya, bisa memproduksi madu beracun. Bila dikonsumsi, madu ini bisa menyebabkan kelumpuhan.
Beberapa tanaman, selain rhododendron, mengandung senyawa beracun dalam nektarnya, antara lain azalea, andromeda, agave, atropa, datura, euphorbia, kalmia, gelsemium, dan melaleuca. Madu beracun ini biasanya
merupakan madu liar.
Saat ini madu sudah banyak diproduksi yang tentunya mengembil
jenis-jenis tanaman yang selain tidak beracun juga bermanfaat bagi kesehatan. Salah satu keunikan dari madu, meski memiliki rasa manis, tidak begitu berbahaya dibanding gula.
Meski efeknya ringan dalam menaikkan gula darah dibanding sumber karbohidrat lain, bagi diabetesi dianjurkan untuk tetap berkonsultasi ke dokter bila mengonsumsinya.
Manis alami madu telah digunakan di Inggris hingga pertengahan abad ke-17, untuk menambah nikmat rasa makanan dan minuman. Sayang kebiasaan ini kemudian berubah ketika orang mulai memproduksi gula. Butiran putih ini dianggap lebih berkelas dan hanya golongan berstatus sosial tinggilah yang mampu menjangkaunya.
Namun, di akhir abad ke-17 gula semakin meluas pemakaiannya, tak hanya terbatas pada kalangan atas. Keluarga kerajaan pun kembali pada kebiasaan semula, yakni menyantap roti yang diolesi madu berkualitas tinggi tentunya. Tak ada salahnya bila kita mencontoh gaya hidup ala Ratu Inggris, sarapan madu setiap hari.
(to/berbagai sumber)

.

Selasa, 11 Mei 2010

Makanan Berkhasiat

قال الله تعالى :
وَإِذْ قُلْتُمْ يَامُوسَى لَنْ نَصْبِرَ عَلَى طَعَامٍ وَاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ مِنْ بَقْلِهَا وَقِثَّائِهَا وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا قَالَ أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِي هُوَ أَدْنَى بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ اهْبِطُوا مِصْرًا فَإِنَّ لَكُمْ مَا سَأَلْتُمْ
Dan (kenangkanlah) ketika kamu berkata: "Wahai Musa, kami tidak sabar (sudah jemu) dengan makanan yang semacam sahaja; maka pohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, supaya dikeluarkan bagi kami sebahagian dari apa yang tumbuh di bumi; dari sayur-sayurannya, dan mentimunnya, dan bawang putihnya, dan adas (kacang dalnya), serta bawang merahnya". Nabi Musa menjawab: "Adakah kamu mahu menukar sesuatu yang kurang baik dengan meninggalkan yang lebih baik? Turunlah kamu ke bandar kerana di sana kamu boleh dapati apa yang kamu minta itu".

Makanan yang mana bani Israel tidak bersabar dengannya lalu mereka memohon kepada Allah agar menukarkan dengan makanan lain sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Allah Taala di dalam Al Quran Al Karim iaitu “Al Mann” dan “As salwa”. Al Mann merupakan salah satu jenis madu seperti madu lebah manakala As salwa pula merupakan sejenis burung seperti burung puyuh. Orang Israel telah meminta agar dikurniakan sayur-sayuran, mentimun, bawang putih, adas (kacang dal) serta bawang merah, Allah menggambarkan dengan lisan Nabi Allah Musa a.s dengan makanan yang diminta itu merupakan makanan yang lebih rendah darjatnya dari yang telah dikurniakan kepada mereka sebelum ini iaitu makanan yang telah dipilih oleh Allah taala yang lebih baik dari apa yang diminta.

Berkata ahli tafsir di dalam titik perselisihan ini, “Sesungguhnya ‘Al Mann’ dan ‘As salwa’ merupakan pilihan dari Allah Taala, ianya amat baik daripada apa yang diminta oleh bani Israel sebagai ganti, kerana barang yang seumpamanya itu tidak boleh tidak mestilah lebih rendah darinya. Maka sesungguhnya benarlah apa yang telah nyatakan oleh ahli tafsir kerana Allah taala adalah ‘Mantiqul salim’. Tetapi kita mestilah cari apakah kebaikan atau kelebihan makanan yang telah dipilih oleh Allah Taala iaitu ‘Al Mann’ dan ‘As salwa’ dari makanan yang rendah darjatnya yang dipilih sendiri oleh mereka.

Asas sesuatu makanan yang diperlukan serta membina tubuh badan dan menjaga kehidupan agar menjadi cergas dari segi mental dan fizikal ialah produk yang perlu ada dari dua unsur iaitu protien dan tenaga (energy). Benar!! walaupun di sana ada dua unsur lain yang penting iaitu vitamin dan garam galian tetapi disebabkan bidang yang sempit untuk penafsiran yang teliti maka kita hanya tahu mengenai permakanan itu setakat nilai atau quantiti dan jenis sahaja yang terkandung di dalam protien dan tenaga (energy) sebagaimana yang diperkatakan oleh ilmu sains.

Walaupun tidak disebut secara terperinci dari segi ilmiahnya, kita tahu tentang kelebihan antara makanan yang mengeluarkan tenaga (energy) iaitu terdiri dari yang mudah hadam, mudah dihisap, sedikit risikonya terhadap anggota penghadaman dan penyerapan, banyak kelebihannya untuk jentera penyerapan makanan dalam badan dan tidak menyebabkan kegemukan yang melampau atau saluran nadi kurang berfungsi dan sebagainya.

Manakala kelebihan makanan yang mengeluarkan protien pula terdiri dari quantiti yang cukup dan seimbang dari sudut asid amino (asid organik yang terdapat dalam protien) merupakan quantiti seimbang yang mempunyai nilai yang tinggi bagi protien. Empirkal yang disepakati bahawa asid amino ini adalah penting.

Para mufassirin telah menggambarkan bahawa ‘al mann’ merupakan salah satu dari jenis madu seperti madu lebah yang dikeluarkan atau diambil dari tumbuhan di bumi. Bani Israel telah mendapatinya dari titisan di waktu pagi. Manakala ‘as salwa’ pula merupakan sejenis burung yang ma’ruf (seperti burung puyuh). Jelas ! penafsiran dari nas Al Quran ini menunjukan ‘al mann’ merupakan sejenis madu yang sumbernya dari binatang melata seperti lebah ataupun apa jua jenis binatang yang meninggalkannya di daun-daun atau dahan-dahan pokok. Kemungkinan kita boleh ambil istifadah dari kata-kata mereka di dalam surah al baqarah:61
( فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْض....)
Menunjukkan apa yang dimakan oleh Bani Israel bukanlah dari jenis tumbuhan.

Kalau kita amati dengan teliti kelebihan kejadian makanan iaitu antara ‘al mann’ dan ‘as salwa’ kita dapati ‘al mann’ satu unsur yang sama dengan tenaga (energy) dan ini jelas menunjukan bahawa ia mempunyai nilai yang tinggi dari sudut tenaga (energy) kerana ia terdiri dari kandungan gula yang mudah dihadam, mudah disedut. Gula ini terdiri dari dua unsur iaitu glukos dan fructuse Ia merupakan asas bagi setiap jenis gula dan ia juga mempunyai kandungan gula yang boleh menukarkannya kepada semua jenis tenaga (energy) selepas melakukan pergerakan atau kerja harian dalam tubuh badan. Sekiranya kita mengambil pemakanan ini, ia boleh mengurangkan keletihan tubuh badan serta menjauhkan apa yang biasanya boleh dihabiskan apabila mengambil makanan yang lain. Manakala ‘as salwa’ pula mempunyai unsur protien dari binatang. Ia terdiri dari kandungan asid amino yang agak baik. Dua jenis makanan ini merupakan makanan yang mempunyai nilai yang tinggi dari makanan yang lain di sudut protien dan tenaga (energy).

Lima jenis makanan yang disebut oleh bani Israel iaitu sayur-sayuran (البقل) : merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai dahan seperti gargil, bakdunis atau seumpamanya terdiri dari jenis sayuran berdaun, mentimun (القثاء): merupakan jenis tumbuhan yang ma’ruf, bawang putih (الفوم): pandangan yang paling rajih ialah gandum, adas (العدس)(kacang dal) serta bawang merah (البصل): merupakan makanan yang dimaklumi bersama. Lima jenis makanan ini merupakan jenis dari tumbuhan, kemungkinan ia merupakan jenis yang terbaik dari jenis tumbuhan. Tumbuhan ini mempunyai dua bahagian: pertamanya, tumbuhan yang terangkum pada lima bahagian yang berbeza iaitu :
1- Sayuran berdaun seperti terdapat dalam ayat di atas (البقل).
2- Buah-buahan hijau seperti labu, tembikai, syamam dan timun serta seperti terdapat dalam ayat di atas (القثاء)
3- Bijian seperti gandum, padi, oat dan sebagainya serta seperti terdapat dalam ayat di atas (الفوم)
4- Tumbuhan melata seperti terdapat dalam ayat di atas (العدس) iaitu kacang dal, kacang panjang, dan sebagainya.
5- Sayuran perahan seperti terdapat dalam ayat di atas (البصل) iaitu bawang merah, bawang putih dan sebagainya.

Keduanya, kita lihat pada makanan dari tumbuhan yang terdiri dari sumber-sumber untuk permakanan. Ia terdiri dari enam bahagian:
1- Sumber sabut seperti bawang merah.
2- Sumber kanji seperti gandum.
3- Sumber protein seperti kacang dal (adas).
4- Sumber vitamin dan mineral seperti mentimun.
5- Sumber yang diperolehi dari makanan dan bau seperti bawang.
6- Sumber minyak seperti biji kapas, ia merupakan bijian yang tidak boleh dimakan tetapi apabila dihancurkan ia memberi faedah secara tidak lansung seperti sisa dari kapas.
Di dalam lingkungan yang menyeluruh terdapat keistimewaan yang lain kita akan dapati keindahan perumpamaan yang ada di dalam Al Quran. Terlingkung pada setiap jenis tumbuhan yang tumbuh di muka bumi ini.

Dari sudut yang lain pula, lima jenis makanan tadi terkandung di dalamnya sumber protien dan tenaga (energy). Di sudut tenaga (energy), terdapat padanya samada dari sumber kanji seperti gandum dan bawang atau sumber sabut seperti tumbuhan, mentimun dan bawang. Ianya merupakan makanan yang payah dihadam serta kurang khasiat. Manakala protien pula terdapat pada makanan seperti adas (kacang dal), gandum dan sayuran berdaun yang merupakan sedikit nilainya kerana di dalamnya kurang kandungan kemasaman dan kandungan asid amino adalah kurang, ia boleh memberi kesan kepada persimbangan di antaranya dengan apa yang menjadikannya nilai yang rendah di dalam tumbesaran tubuh badan. Lalu menggantikannya dengan makanan yang bukan dari tumbuhan seperti daging yang bersifat umum, yang paling baik adalah daging burung dan lebih baik lagi spesis burung ‘as salwa’.

Inilah yang dapat kita lihat sekarang ini, sesungguhnya ilmu dapat menyingkap kepada kita tentang apa yang tersurat dan apa yang tersirat di dalam kitab Allah yang dapat dilihat seperti alam ini iaitu kejadian Allah Taala, juga di dalam kitab Allah yang tertulis iaitu Al Quran pada keistimewaan keterangannya yang mana dijamin oleh Allah kebenaran dan keterangannya selamanya. Wallahu alam.
Sumber:
Ruangan : Al Quran dan kesihatan
Terjemahan Artikel Dr Hamsawi Ahmad- Dari Majalah Al Wa’ie Al Islami

Resepi : Nasi Goreng Bermadu

Bahan-Bahan:
2 pinggan nasi yang telah disejukkan
2 biji telur
6 ulas bawang putih(ditumbuk)
2 camca besar madu
Garam secukup rasa
Sedikit kunyit serbuk
5 biji kacang buncis (dipotong kecil-kecil 1 batang karot (dipotong kecil-kecil)
5 biji cili kering (direndam)
10 biji cili api (jika ada)
½ inci belacan
5 ulas bawang merah atau 3 labu bawang besar (ditumbuk lumat)
Sedikit minyak
Cara:
Sebiji telur dipukul bersama kunyit, garam dan secolek madu hingga kembang. panaskan sedikit minyak, masak telur sambil dikacau sehingga hancur kemudian diangkat. Sebiji lagi telur dibancuh dengan cara yang sama tetapi dadarkan nipis. Angkat kemudian dipotong memanjang.(untuk hiasan)
Kacang buncis dan karot digoreng hingga layu kemudian diangkat. Panaskan sedikit minyak, tumiskan bawang putih hingga kuning kemudian masukkan bahan-bahan yang telah ditumbuk tadi, masak hingga cili benar-benar masak, masukkan madu dan kacau hingga sebati. masukkan nasi, sayur yang digoreng tadi dan telur yang telah dihancurkan. Gaul hingga sebati. Angkat dan hidangkan bersama telur yang dipotong memanjang tadi.

Senarai Pembekal Madu Mubarakah

Trengganu:

Losong - Ustaz Haji Abdul Mukmin 013-9832307
Zunaidah 019-9618415

Padang Air - Abdul Rahim 013-9336085
Siti Hajar 013-9336086

Kelantan:

Kota Bharu    - Puan Zunaini 013-9652379

Wakaf Bharu - Nurul Hidayat 013-9796591
                         Abdul Hadi 013-9866591

Pasir Mas - Ustaz Abdul Hakim 013-9215445


Pahang:

Maran(Belimbing)- Ustaz Haji Abdul Ghani 013-3081982

Sri Makmur Ustazah Wan Syarifah 013-9156178

MADU PENAWAR PENYAKIT

ABU Hurairah meriwayatkan bahawa Rasulullah bersabda: "Barang siapa yang menjilat madu tiga pagi dalam sebulan dia tidak akan diserangi penyakit yang serius."
Abdullah Mas’ud meriwayatkan Rasulullah pernah bersabda: "Gunakanlah dua penawar iaitu madu dan al-Quran." Cendekiawan Islam terkemuka, Afzalur-Rah-man juga pernah meriwayatkan madu bermanfaat untuk menyembuh pelbagai penyakit jantung dan selsema.

Madu kaya dengan vitamin dan zat galian penting membabitkan vitamin A, B kompleks, C dan E, juga zat galian termasuk kalsium, fosforus, sulfur, zat besi, karbon, magnesium, naterium, kalium, klorin, iodin, kuprum, mangganese dan silika. Madu dikatakan hertindak sebagai bahan makanan bernilai tinggi, makanan penjaga kesihatan dan ubat kepada pelbagai penyakit.

Demikian menurut penulis dan pengkaji khasiat perubatan Islam berasaskan tumbuhan dan herba, Dr Zabidi Nawawi, yang juga Pengurus Besar Global Herba (Perak) Sdn Bhd (Global Herba), Sungkai, Perak.

Kerana minatnya yang mendalam dalam kajian perubatan Islam dan tumbuhan herba, beliau menghasilkan tiga buku —Perubatan Nabawi dan Perubatan Tabiie pada 1986, Himpunan Nasihat Tokoh Islam Sedunia (1990) dan Petua Tradisional dan Saintifik pada 1992.

Selain pernah mengikuti kursus perubatan homeopati (awal 80-an), Ayurveda (India Utara dan Siddha (India Selatan), juga menamatkan ijazah sarjana pengurusan perniagaan secara sambilan dan Universiti Ohio (1996) dan menerima ijazah doktor falsafah dan universiti yang sama dalam bidang kajian perubatan pilihan termasuk acupressure,

akupuntur, terapi warna, refleksologi, iridologi, aromaterapi dan terapi untuk rehat dan tenang (1998)

Katanya, kajian juga menunjukkan bakteria tidak dapat hidup dalam madu. Ia disebabkan oleh faktor zat kalium dalam madu yang menghisap lembapan bakteria. AhIi kaji bakteria dan Kolej Pertanian Fort Collins Colorado, pernah mengkaji madu, mendapati bakteria tidak dapat hidup dalam madu menyebabkan kuman demam kepialu mati dalam masa 48 jam dan kuman A dan B typhosus mati thiam tempoh 24 jam.

Mikro organisma yang menyerupai typhoid basilus mati dalam masa lima jam. Begitu juga hakteria yang menyebabkan penyakit peritonitis, pleunitis dan bisul bernanah. Kuman cirit birit mati dalam masa 10 jam.

Prof H A Schuette dari Jabatan Kimia, Universiti Wisconsin mendapati madu yang berwarna gelap mengandungi zat kuprum, zat besi dan mangganese yang lebih tinggi.

Madu juga adalah media yang baik untuk penyerapan vitamin. Sayuran dan buah-buahan kehilangan sebahagian vitamin dan zatnya dalam masa penyimpanan.

Tidak seperti gula tebu dan kanji, madu tidak mengganggu selaput dinding sistem penghadaman, mudah dan cepat diassimilasikan oleh badan, membekal tenaga yang diperlukan dengan cepat, membantu memulihkan tenaga, mudah dan serasi untuk buah pinggang, mernpunyai kesan melawaskan pembuangan air besar Semula jadi dan menenangkan badan dan akal fikiran.

Menurut Dr Zabidi ,Institut Perubatan Islam Amerika adalah antara institusi Islam yang berusaha ke arah merealisasikan penyelesaian Islam membabitkan permasalahan perubatan.

Katanya, selain amalan doa dan zikir, khasiat pemakanan dan rempah, khasnya daripada tumbuhan turut dijelaskan dalam al-Quran dan hadis. Mengenai khasiat buah kurma, Rasullullah bersabda : "barang siapa makan (bersarapan) pada setiap hari dengan tujuh buah kurma ajwa, maka ia tidak akan ditimpa pada hari itu oleh racun mahupun sihir."

Ajwa, terletak benhampiran Madinah dan kurma itu boleh diperolehi di Madinah, juga Makkah. Buah kurma mengandungi zat pemakanan yang lengkap, paling lengkap dalam senarai makanan ruji. Ia berkarbohidrat tinggi, juga vitamin dan pelbagai zat galian.

Rasulullah juga pernah bersabda: " Hendaklah kamu menggunakan jintan hitam, maka sesungguhnya didalamnya terdapat bahan penyembuh (ubat) untuk semua penyakit kecuali kematian"

Jintan hitam digunakan untuk mengeluarkan kahak daripada pernafasan melancarkan pengeluaran susu ibu dan mengatur haid, mengatasi masaalah saluran kencing dan bermanfaat untuk penderita kencing manis. Untuk meredakan sakit gigi, campurkan jintan hitam dengan cuka . Juga boleh disapukan pada sengatan binatang berbisa dan jantung berdebar. Untuk merawat selsema dan resdung, tumbuk jintan berkenaan dan dibungkus dalam kain untuk dicium baunya.

Rempah lain yang turut bermanfaat membabitkan jintan manis, jintan putih, ketumbar, lada hitam. lada ekor, halba, lemuju dan komkoma

Allah dalam firmannya turut menyebut kebaikan mengenai kepentingan dan kebaikan buah-buahan, khususnya anggur, delima dan kurma.

Makanlah buah delima bersama-sama empulurnya kerana ia menawarkan perut. Tiadalah sebiji deIima yang masuk kedalam perut kamu melainkan ia menggiatkan jantung. Ia membersihkan umat Islam daripada hasutan syaitan selama 40 hari. Allah turut menerangkan hati mereka yang memakan delima selama 40 hari, juga menyebabkan syaitan sakit 40 hari.

Buah delima pula dikatakan mengemaskan benang jantung dan menambahkan buah fikiran. Makanlah buah tin kerana ia membantu penyakit baasir dan pirai (gout) makanlah daun sadri adalah sayur-sayuran ramai nabi. Kismis dikatakan meredakan kahak, menguatkan saraf, menghindarkan keletihan dan mengelokkan jantung.

Nabi Nuh pernah mengadu kepada Allah mengenai perasaan dukacita. Dukacitanya hilang apabila Allah mengwahyukan beliau memakan anggur. Kita juga dinasihatkan supaya memakan buah buahan jenis tembikai dan potong dengan menggunakan gigi. Jusnya adalah rahmat, kemanisannya adalah dan dan iman dan syurga.

Memakan tembikai sebelum masa makan membersihkan perut dan mengeluarkan penyakit dan akar umbinya. Rasulullah membiasakan dirinya memakan timun dengan garam.

Baginda memakan tembikai dengan buah."buah-buahan segar dan keju Labu pula dikatakan meningkatkan kecerdasan akal manakala inai adalah pewarna Islam. Penggunaannya menarnbahkan kebajikan orang beriman. Ia rnenghindarkan sakit kepala, mencerahkan penglihatan dan menguatkan kekuatan seks.

Ia juga adalah raja segala wangian di dunia dan di akhirat, juga turnbuhan yang paling disukai Allah.Allah juga berfirman supaya umatnya membanyakkan memakan sayur-sayuran. Justeru, jika kamu pergi ke mana-mana bandar, makanlah sayur-sayuran dan bawang yang ditanam di situ kerana ia menghindarkan penyakit khusüs untuk bandar itu. Ia juga menghilangkan kelelahan, menguatkan saraf, rnenambah tenaga batin dan menyembuhkan demam.

Bawang putih pula dikatakan berupaya menyembuhkan 70 penyakit manakala keju memudahkan tidur dan penghadaman makanan yang baik.

Justeru, kembalilah kepada al-Quran dan hadis. Juga jangan sesekali benci kepada penyakit, kerana setiap penyakit ada ubatnya kecuali maut dan mereka yang menjaga badan serta makanan akan panjang umurnya